KOPPINEWS.ID,Pangkalpinang- wali kota Pangkalpinang Dr . H.Maulan Aklil atau yang akrab disapa disapa Molen menyabut terdapat delapan prioritas pembangunan yang difomuskan pada tahun 2023 , yaitu :
1 . Peningkatan nilai tambah sektor unggulan melalui penguatan sektor industri pengolahan dan UMKM ‘,
2 Pengembangan potensi wisata daerah ,’
3 Perwujudan kemuhan inventasi untuk pembangunan sektor pariwisata , industri dan perdangan ;
4 . Pemantapan Reformasi Birokrasi ;
5 . Peningkatan kualitas dan pemerataan layanan kesehatan masyarakat ;
Peningkatan pelayanan publik ;
7 . Peningkatan pengolalaan tata kota Wilaya dan
8 .Peningkatan ketersediaan infrastruktur yang berkualitas .
Delapan proritas pembangunan tersebut disampaikan Molen pada pidato Rapat Paripurna XXII Masa Persidangan III di Ruang Rapat Paripurna DPRD kota Pangkalpinang , Senin ( 11/7/2022) tentanga Penyampaian Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Rancangan Proritas , Plafon Anggaran Sementara Anggaran Oendapatan dan Belanja Daerah Kora Pangkalpinang .
‘ Pada tahun 2021 realisasi pertumbuhan ekonomi Kota Pamgkalpinang berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi positif yang sangat singnifikan dari tahun 2020 terkontraksi – 3,02 persen menjadi 9,27 persen ditahun 2021 ,” ungkap Molen .
Hai ini, tambahnya , akan menjadi tantangan kedepan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tetap posetif . Untuk itu , Molen meminta arah kebijakan ekonomi Kota Pangkalpinang ditahun 2023 disesuaikan dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional dengan fokus pada penguatan Usaha Mikro , Kecil dan Menengah ( UMK ) serta Ekonomi Kreatif.
” Asumsi ekonomi untuk tahun 2023 adalah laku pertumbuhan ekonomi Kota Pangkalpinang diptoyeksikan pada kisaran 5 persen , angka pengangguran diproyeksikan sebesar 6,26 persen dan penduduk miskin ditargetkan sebesar 4 persen ,” ujar Molen .Orang nomor satu di Kota Beribu Senyuman ini menerangkan , Anggaran pendapatan Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam RKUA- PPAS tahun anggaran 2023 bersumber dari dana transfer yaitu sebesar 76,36 persen , sedangkan kontribusi PADsebrdar 22, 93 persen dan kontribusi lain – lain Oendapatan Daerah sebesar 0,71 persen .
” Dalam rangka untuk menambah pendapatan daerah pengeluaran pembiayaan direncanakan untuk penyertaan modal ( investasi ) daerah dengan memperhitungkan kemampuan keuangan daerah “,pungkasnya .(Red\Diskominfo).