KOPPINEWS.ID,BANGSEL- setiap aset yang telah di fasilitasi oleh negara harus di jaga dengan sebaik mungkin, baik itu berupa bangunan fisik ataupun prasarana alat transportasi dan lainnya.
Pasalnya Yopi ketua DPC himpunan kerukunan tani Indonesia ( HKTI ) mempertanyakan kepada dinas pertanian terkait komben yang merupakan bantuan dari pemerintah untuk masyarakat petani sawah desa rias yang di kelola oleh UPJA ( Unit Pelaksana Jasa Alsintan) yang berada di wilayah desa Rias kabupaten Bangka selatan , Provinsi Bangka Belitung . Kamis,(21/7/22).
Berdasarkan informasi laporan dari kelompok masyarakat atau para petani di wilayah desa rias dan sudah ada kesepakatan, bahwa adanya pungutan biaya untuk tahun ini sebesar Rp 500.000 perpetak sawah,yang menjadi sebuah pertanyaan para petani mengeluh dengan banyaknya komben yang rusak,sehingga menyebabkan para petani harus menunggu tidak bisa memanen padi mereka dengan baik dan harus menunggu komben tersebut bisa beroperasi lagi dengan normal .pungkas Yopi
“Yang perlu kami pertanyakan, berdasarkan informasi yang kami telusuri bahwa Disitu kami melihat ada space biaya perawatan atau perbaikan, miris kenapa kalau komben itu rusak tidak di perbaiki, sedangkan untuk biaya perbaikan alat komben tersebut ada dan selalu menjadi alasan bahwa komben selalu rusak ., nah ini yang harus di klarifikasi, Jelas Yopi
Di ruang kerja beliau Suhadi selaku kepala dinas pertanian mengatakan pernerimanya ialah benar dari UPJA dan bukan dari perorangan atau deri kelompok tani dan ada juga yang di terima oleh brikade dinas tetapi tetap di kelola oleh UPJA semacam pijam pakai.
kemudian terkait masalah banyaknya komben yang rusak bahwa pada dua hari yang lalu kami sudah melakukan audit , untuk pembiayaan pemerintah tidak mengeluarkan anggaran., Artinya alat yang telah di keluarkan oleh pemerintah untuk diterima oleh masyarakat itu kembali lagi ke masyarakat dan juga akan di bebankan kepada masyarakat itu sudah menjadi prinsip kami seperti itu, kami pun prihatin melihat kondisi komben tersebut. Ungkapnya
Reporter :Sony
Editor : Feren