KOPPINEWS.ID,Bangka Selatan– Saat ini Instalasi Pengolahan limbah Tinja (IPLT) di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) yang ada di Jalan Gunung Namak Toboali dalam pembebasan Lahan pembangunan tersebut kini menjadi sorotan .
Pasalnya, kegiatan pembagunan limbah tersebut belum dioptimalkan dan digunakan bahkan seoalah terkesan pembiaran, saat awak media lakukan investigasi langsung ke lapangan tempat dimana proyek tersebut dibangun, Kamis (28/7/22).
Terpantau oleh awak media, akses jalan untuk menuju ke lokasi bangunan tersebut belum ada pengaspalan, pastinya jalan tersebut sulit untuk di lampaui oleh kendaraan roda dua dan roda empat.
Di sekitar area bangunan tumbuhan rumput ilalang sudah mulai nampak tinggi terkesan tidak di rawat , Ada tiga ruangan yang sepertinya untuk di jadikan ruang kantor atau gudang.Di sekitar area tersebut juga tersedia dua galian sumur yang sama sekali tidak tersedia alat untuk pemompaan air dari sumur dan juga terdapat kolam yang pungsinya belum di ketahui apa gunanya kolam tersebut .
Di kutip dari salah satu media Melalui konfirmasi via whatssap pada hari jum’at (29/7/2022), Anshory kepala dinas PU Bangka Selatan menjelaskan” Proses pembangunan IPLT itu dilakukan oleh Satker (Satuan kerja) diserah terimakan ke pemkab basel melalui Dinas Lingkungan hidup, Tahun 2022 tugas penanganan sanitasi pindah ke Dinas PU karena itu asetnya berpindah ke Dinas PU”.
“Memang belum tersedia sarana dan prasarana untuk operasional IPLT tersebut, Seperti jaringan lisrik, akses jalan, alat kantor dan lain sebagainya, Namun sudah kita fungsikan, dengan menampung limbah yang kita sedot menggunakan mobil tinja dari IPAl komunal tanjung ketapang, limbahnya kita masukan di IPLT tersebut, Pelan-pelan kami akan melengkapi sarana prasarana agar operasional IPLT berjalan sesuai dengan yang direncanakan, Karena APBD Tahun 2022 untuk melaksanakan itu belum ada,” kata Anshory.
Selanjutnya ia menjelaskan Terkait masalah lahan Info yang ia dapatkan dari pak gatot sebagai mantan kadis lingkungan hidup, status lahan bersertifikat, dan untuk Anggaran Menggunakan APBN, dan untuk jumlah Anggaran ia tidak tahu, Tutupnya.
“Info yang saya dapat kan dari mantan Kadis LH yang dulu itu status lahannya bersertifikat, Anggaran menggunakan APBN dan untuk jumlah Anggaran itu saya Tidak tahu,untuk lebih jelasnya coba nanti tanya Sama Pak gatot untuk jumlah anggarannya,” Ungkap Anshory.
Hampir senada Melalui pesan singkat via WhatsApp Rabu (27/7/22), Gatot mengatakan ” Pembangunan IPLT menggunakan dana Pusat/APBN melalui Satker di BPPW termasuk PPK tuk pengadaan, lahan sebagai RC sudah selesai ( berserifikat ) di kawasan APL”.
“Sambungnya ,Diutamakan lokasi IPLT memang jauh dr pemukiman terkait jaringan listrik waktu itu komitmennya sepaket dengan TPA akan di sambungkan jika sudah dibangun pada saat pandemi terjadi refokusing tuk operasioanalisasi nya perlu pelatihan atau pendampingan SDM pelaksananya dari Balai.
“Saat di tanya oleh awak media kepada Gatot mengenai berapa jumlah anggaran dan kapan bisa di optimalkan, Gatot mengatakan ” Jumlah pastinya lupa Son diatas 1M tuk optimalisasi pastinya setelah tersedia jaringan listrik dan SDM pengelolanya”.
“Untuk penggunaan anggaran nya (PA) beliau enggan memberikan informasi langsung namun beliau menganjurkan tanyakan ke Balai .biar tidak bias beliau juga menganjurkan untuk mengecek langsung ke tata ruang P. Hermawan , tutupnya .
Hingga berita ini diterbitkan awak Media akan terus berusaha menggali informasi lebih lanjut lagi mengenai pemberitaan ini agar tidak ada ke simpang siuran dalam melakukan control publik.(Red).