KOPPINEWS.ID,Toboali – Bupati Bangka Selatan, H. Riza Herdavid, S.T, M.Tr.IP Kabupaten Bangka Selatan menghadiri sekaligus membuka secara langsung Seminar Sejarah 265 Tahun Benteng Toboali di Benteng Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Minggu (25/09/22).
Dengan tema “Menguak Sejarah Benteng Terbesar di Luar Sumatera”, pembukaan acara Seminar ini dilakukan dengan ditandai pemukulan Gong oleh Bupati Riza Herdavid.
Sejarah singkat tentang Benteng Toboali, yang merupakan salah satu bukti penting peristiwa sejarah di Kota Toboali sejak dibangunnya pada masa penjajahan kolonial belanda tahun 1825 hingga Indonesia meraih kemerdekaannya pada Tahun 1945.
Saat memberikan sambutan Bupati Bangka Selatan H. Riza Herdavid, S.T, M.Tr.IP mengharapkan aspirasi yang disampaikan untuk kemajuan Destinasi Wisata di Bangka Selatan untuk dapat tersampaikan Kepada Bapak Sandiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
“Harapannya kedepan Benteng Toboali mendapat dukungan atau support dari kementerian untuk dapat dikembangkan atau dapat Direvitalisasi sehingga menjadi ikon sejarah bagi Bangka Selatan khususnya dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Unumnya”, ujarnya.
Turut hadir Direktur Pengembangan Destinasi I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. Wawan Gunawan, S.Sn.MM yang memberikan sambutan dalam acara Seminar Sejarah 265 Tahun Benteng Toboali ini, beliau memberikan dukungan kepada Kabupaten Bangka Selatan dalam menata destinasi wisata di Bangka Selatan menjadi Destinasi yang berkualitas.
“Kami dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif siap memberikan dukungan kepada Bangka Selatan dalam memajukan Destinasi Wisatanya. Hal yang terpenting adalah Bagaimana menata sesuatu yang tidak menarik menjadi menarik, sesuatu yang bisa dibrand dari destinasi wisata di Kabupaten Bangka Selatan dan bagaimana menghadirkan homestay atau rumah kreatif untuk wisatawan, serta pentingnya menghadirkan destinasi yang berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan dengan memunculkan kearifan lokal di Kabupaten Bangka Selatan”, tutupnya. (Red\Diskominfo Basel).