Harga Beras Meroket, Ketua APKLI Mangimpal Lumbantoruan : Segera adakan Operasi Pasar Murah
KOPPINEWS.ID, PANGKALPINANG – Bantuan Sosial (Bansos) yang diguyur pemerintah beberapa waktu lalu tak membuat harga beras turun, justru sebaliknya.
Dalam pantauan awak media ke beberapa ritel dan pasar seputaran Pangkalpinang (Kamis, 22 Februari) harga beras rata rata di kisaran Rp. 18 ribu/Kg. Harga itu jauh diatas harga rata-rata yang biasanya 12 ribu/Kg.
Menanggapi kenaikan harga beras, Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Babel Mangimpal Lumbantoruan melalui telpon angkat bicara.
“Kenaikan harga beras sekitar 50% seyogianya tidak terjadi. Kejadian ini sangat berdampak pada masyarakat khususnya pedagang makanan seperti PKL Nasi Goreng” ucap Mangimpal Lumbantoruan yang akrab disapa Impal Medan.
Masih menurut Mangimpal Lumbantoruan kenaikan harga beras sangat tidak masuk akal mengingat di beberapa daerah sedang panen raya.
“Kalau dipikir-pikir dengan logika sederhana, kenaikan harga beras sangat tidak masuk akal mengingat di beberapa daerah seperti di Sumatera dan beberapa wilayah di Jawa sudah panen, ” Kata Impal Medan.
Di kesempatan yang berbeda awak media mencoba menggali informasi kepada PKL di seputaran Kacang Pedang, Gerunggang, Pangkalpinang.
Seorang Pedagang Nasi Goreng, Apples Suwoto, mengungkapkan rasa kecewa akibat kenaikan harga beras yang ia butuhkan sebagai bahan baku.
“Sebagai pedagang nasi goreng, kenaikan harga beras sangat memberatkan. Mohon kepada pemerintah segera mencarikan solusi, ” pinta Apples Suwoto.
Sementara itu emak emak PKL di seputaran Jalur 2, mengungkapkan hal yang sama.
“Harge beras udah nggak benar lah. Memberatkan kami ibu rumah tangga. Mohon kepada pemerintah carikan solusi, ” ucap Novi seorang PKL yang diamini rekan-rekannya sesama PKL.
Hingga saat ini awak media masih berupaya mengonfirmasi kepada pihak pihak terkait tentang kenaikan harga beras yang kini sangat membebani masyarakat.
Sumber : APKLI Babel
Editor : Nadilla