Bangka Selatan, koppinews.id – Bumdesma Mitra Lada Bersatu Air Gegas berhasil mencapai kesepakatan dengan perusahaan Prancis, Le Roy Poivre, untuk ekspor lada putih Bangka pada akhir tahun ini. Kesepakatan ini mencakup pengiriman perdana sebanyak 300 kg lada putih dalam bentuk vacum pressed dengan standar Eropa (Codex), ISO, dan SNI.
“Kami mengapresiasi langkah terobosan yang dilakukan rekan-rekan pengurus Bumdesma ini. Sebagai unit usaha yang core business-nya adalah komoditas lada, kami melihat pengurus konsisten melakukan upaya pengembangan bisnis. Alhamdulillah, saat ini rekan-rekan pengurus sudah sampai pada kesepakatan dengan pihak buyer. Mudah-mudahan proses rencana ekspor akan berjalan lancar dan terus berkembang,” kata Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid.
Menurut Alfeddy Hernandy, pengurus Bumdesma Mitra Lada Bersatu, harga beli lada dalam kesepakatan ini jauh lebih tinggi dari harga pasar saat ini, memungkinkan mereka untuk membeli lada putih dengan harga lebih tinggi dari petani mitra mereka.
“Berdasarkan kesepakatan dengan salah satu buyer perusahaan dari Prancis, Le Roy Poivre, kami akan mulai mengekspor lada putih Bangka akhir tahun ini. Pada rencana ekspor perdana, kami akan mengirimkan sebanyak 300 kg dalam bentuk vacum pressed. Harga beli lada juga jauh di atas harga saat ini sehingga kami bisa membeli lada putih dengan harga lebih tinggi dari petani mitra kami,” jelas Alfeddy.
Bupati Riza menegaskan komitmen Pemkab Bangka Selatan untuk terus mendukung Bumdesma Mitra Lada Bersatu dan Bumdes/Bumdesma lainnya melalui dinas terkait. “Kami melihat Bumdesma Mitra Lada Bersatu ini merupakan salah satu Bumdes/Bumdesma yang cukup inovatif di Bangka Selatan. Oleh sebab itu, berbagai pihak termasuk pemerintah pusat juga pernah memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan pengembangan kapasitas usaha,” tambah Bupati Riza.
Pertemuan kesepakatan ini dilakukan pada tanggal 25-26 Mei 2024 di Air Gegas, dengan Le Roy Poivre yang dikenal sebagai pemasok bahan baku masakan ke hotel dan restoran di Prancis. Kesepakatan ini diharapkan menjadi langkah penting dalam pengembangan usaha hilirisasi komoditas lada di Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) Air Gegas.