Humas Diakonia HKBP Pangkalpinang: Itu Gedung Serba Guna (GSG) Sopo Godang bukan Gereja
KOPPINEWS.ID, PANGKALPINANG – Jika tak ada aral melintang, pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang akan dilaksanakan pada 27 Nopember 2024 mendatang.
Beragam pendekatan yang dilakukan pasangan calon dan tim sukses untuk merebut hati para pemilih. Mulai dari pemasangan banner, kampanye dialogis, dan kampanye terbuka.
Dalam konteks Pilwako, rangkaian kegiatan dalam masa kampanye adalah titik krusial bagi pasangan calon untuk memastikan keterpilihan pada hari H.
Namun, tak bisa dipungkiri, politik seringkali diisi isu negative campaign bahkan tak jarang dihiasi black campaign. Bahkan tak jarang penyampaian visi misi dan program tak dilirik.
Salahsatu bentuk black campaign yang menonjol baru baru ini adalah kemunculan isu berbau SARA (Suku, Agama, Ras, Antar Golongan) yang dialamatkan kepada pasangan Molen – Hakim.
Kejadian itu bermula ketika Molen menghadiri acara pernikahan di Gedung Serba Guna (GSG) Sopo Godang pada Sabtu (26 Oktober 2024) yang mana GSG tersebut berlokasi di sebelah HKBP Pangkalpinang, Jalan Lengkong, Tamansari.
Kemudian muncul isu seolah olah Molen hadir di Gereja. Hal ini menjadi viral di kalangan masyarakat.
Menanggapi hal itu, Seksi Hubungan Masyarakat Diakonia HKBP Pangkalpinang Mangimpal Lumbantoruan mengatakan bahwa GSG bukan Gereja.
“Kepada seluruh masyarakat, saya menegaskan bahwa tempat pernikahan yang dihadiri Molen adalah Gedung Serba Guna. Namanya Sopo Godang, ” kata Mangimpal Lumbantoruan kepada redaksi media.
Lanjut Mangimpal Lumbantoruan, GSG Sopo Godang adalah gedung yang biasa dipergunakan untuk kegiatan eksternal Gereja termasuk pesta nikah untuk warga Batak ungkap Mangimpal Lumbantoruan yang kini menjabat Ketua DPD Partisipasi Kristen Indonesia (Parkindo) Babel
“Sebagai Seksi Humas Diakoni HKBP Pangkalpinang, saya mengajak masyarakat untuk senantiasa cek dan ricek sebelum membuat statement karena dikuatirkan dapat menimbulkan kesalahpahaman, ” Jelas Mangimpal Lumbantoruan atas seizin Ketua Diakonia HKBP Pangkalpinang.
Lanjut Mangimpal Lumbantoruan mengatakan bahwa klarifikasi ini untuk meluruskan informasi yang berkembang.
“Ini tidak ada Hubungan dengan politik ya. Ini bagian dari pelurusan mis informasi di ruang publik karena menyangkut nama organisasi HKBP. Jangan sampai nanti terbentuk imej bahwa GSG Sopo Godang itu Gereja hanya karena ada Tanda Salib. Bukan gereja, ” ungkap Mangimpal Lumbantoruan.
Di akhir perbincangan Mangimpal Lumbantoruan meminta semua pihak senantiasa mengedepankan azas keterbukaan dan kasih dalam menyambut Pesta Demokrasi. ( Red).