BANGKA SELATAN – Masyarakat nelayan Desa Permis, dan Desa Rajik, Kecamatan Simpang Rimba, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) meminta agar kejagung turun agar memeriksa hasil sumber asal muasal biji Timah Kapal Isap Produksi (KIP) PT SMB. Kamis, (30/10/2024)
Pasalnya menurut masyarakat nelayan setempat, hasil biji timah yang di hasilkan dan kehadiran KIP milik PT SMB, minus manfaat untuk masyarakat Desa Permis dan Desa rajik
“Kalau tidak ada manfaat apalah kapal isap produksi milik PT SMB yang bekerja di wilayah Rajik/Permis.yang ada para nelayan susah melaut karna adanya KIP PT SMB itu”, ungkap AN warga Desa Permis.
Hal serupa juga dikatakan para nelayan lainnya AG kepada awak media menyampaikan, KIP milik PT. SMB terparkir dua unit, namun jangkar satu KIP yang jarang beroperasi menghalangi para nelayan memasang jaring tangkap ikan.
” Ada 2 KIP milik PT SMB cuman satu yang kadang beroperasi. Sedangkan KIP yang satunya hanya bejangkar saja dan menghalangi kami untuk memasang jaring”, sesal AG.
Menindak lanjuti perihal tersebut, awak media mencoba menghubungi pihak PT SMB melalui via Whatsapp melalui Senja yang mengaku perwakilan PT SMB, hingga Konfirmasi tersebut dibalas perwalian PT. SMB senja dengan mengajak awak media ketemu di warkop untuk ngobrol sambil santai.
Tidak sampai disitu, warga lain mencurigai keberadaan dua unit KIP tersebut, pasalnya para nelayan Desa Pernis maupun Desa Rajik tidak pernah melihat KIP milik PT SMB yang terparkir di laut melakukan bongkar pasir biji Timah hasil aktivitas.
“Mencurigakan san tidak masuk akal, satu unit kapal tidak pernah terlihat bongkar biji timah. Sebenarnya KIP itu disitu ada aktfikan apa?, “Tanya RD warga nelayan desa Rajik.
Menindak lanjuti kecurigaan para nelayan 2 Desa tersebut, awak media masih mengupayakan pihak terkait tetamasuk pihak Pemerintah Deaa (Pemdes) 2 Desa setempat guna mendalami kecurigaan warga maupun hasil dari KIP PT. SMB terkait CSR para nelayan dan masyarakat pernis dan Desa Rajik yang ikut bertanggung jawab.